Kumpulan Cerita Sex 2018 - Surya adalah anak tunggal bu Wiwiek. Sejak kelas 1 SMA dia dipindahkan
oleh ayahnya ke tempat neneknya bersekolah. Perkenalhain antara Wiwiek
dengan suaminya tak terelakkan, setelah menurut suami Wiwiek dia
berselingkuh. Perselingkuhan itu memang benar terjadi, tapi hanya
lapioran orang, karena Wiwiek jugapintar menjaga rahasia. Setelah sekian
tahun berpisah dan kemudian suami Wiwiek sudah berobat kemana-mana dan
kontolnya diangap bisa berfungsi, akhirnya mereka rujuk kembali.
Saat
itu pun Surya sudah lulusSMA dan dia ditarik kembali ke rumah mereka.
Pada saat itu suami WIwiek berada di kota dan sekali seminggu pulang ke
kebun teh seluas 20 hektar milik mereka. Wieik sengaja di tempatkan di
sana, agar tidak berselingkuh. Mereka hanya berhubungan suami isteri
sekali dalam seminggu, itu pun kalau suami Wiwiek tidak sedang sibuk.
Surya
langsung ke villa di kebun teh, atas surahan ayahnya, agar dapat
istirahat barang seminggu, menunggu pendaftaran di perguruan tinggi
ternama. Surya tiba di villa kebun teh dan menekan bell. Villa itu sepi
sekali. Surya sudah kedinginan. Bayangkan biasanya di Semarang, lalu
piondah ke kebun teh yang sangat dingin di sore hari. Angin berhembus
dari segala penjuru ke villa yang tempatnya di ketinggian. Betapa
senangnya Wiwiek melihat anaknya muncul di depan pintu. Tinggi. Tiga
tahun berpisah, membuatnya sangat rindu dan Surya juga sangat rindu.
Langsung Wiwiek memeluk anaknya dan mencium bibirnya. Surya terkejut
sekali.
Setelah pintu dikunci dan mereka ke ruang tengah, Wiwiek
langsung memeluk Surya dan menciuminya. Tangannya meraba-raba kontol
Surya dari balik celananya.
"Mama..."
"Ya sayang. AKu sangat mencintaimu. Aku tak sanggup berpisah denganmu."
Surya
heran, kenapa ibunya demikian. Apakah ibunya sudah gila? Melihat tubuh
ibunya yang sintal dan semakin cantik dan menggairahkan, Surya bergetar
juga. Dengan cepat ibunya melepas dasternya. Cepat pula dia melepas bra
dan menurunkan celana dalamnya. Wiwiek yang sudah kesetanan sudah
telanjang bulat.
"Mama...?
"Kalau hanya kita berdua, aku bukan
ibumu nak. Aku kekasihmu. Puasi ibu nak. Sudah lama aku menungumu. AKu
tak pernah selingkuh dengan siapapun. Kini aku juga tidak berselingkuh.
Tapi aku ingin bersetubuh denganmu, sayangku, cintaku..." ibunya
menciuminya dan melepas satu persatu kanting baruSurya dan melepas semua
yang ada. Angi terus berdesir, membawa dingin.
"Kita ke kamar sayang..." diseretnya tubuh Surya ke kamar tidurnya dan pintu dikunci rapat.
"Ayo
sayang. Puasi mama Nak. Puasi mama sayang..." Ibunya memeluk dan
menioumi Surya yang sudah telanjang dan terbengong seperti terkena
stroom. Akhirnya Surya memberikan ciuman hangat pada ibunya. Mereka
saling berpelukan.
"Oh... sayang, kontolmu sangat besar dan keras sayang. Belum pernah menusuk memek perempuan lain kan?" kata Wiwiek.
"Belum Ma.."
"Bagus,
sekarang puasi ibu nak. Ibu sudah lama tidk terpuasi. Ayo sayang,
ayolah..." Ditariknya Surya anaknya itu menindihnya. Disodorkannya
teteknya ke mulut anaknya itu.
"Isap sayang-isap. Ayo Nak, puasi ibu
nak, ayo sayang..." Surya juga sudah mulai bernafsu. Mereka melupakan
diri mereak antara ibu dan anak. Mereka sepadang anak manusia yang
benar-benar sedang saling membuituhkan.
Wiwiek tak mampu
membendung keinginannya. Dia melakukan berbagai gerakan dari bawah dan
anaknya memompanya dari atas. Pergumulan yang keras dan hangat itu
membuat keduanya berpelukan rapat dalam udara dingin. Di luar angin
terdengan menderu-deru.
"Ayo sayang, buntingi Mama nak. Buntingi Mama Nak, biar papamu merasa anak mu adalah anaknya. Ayo sayang..."
"Ya, Mam.. aku akan membuntingimu."
"Terima
kasih sayang... tujah sedalam-dalamnya memek mama sayang. Enak kan?
Nikmat, kan? Ayo sayang.... ayo," cerocos Wiwiek pada anaknya. Keduanya
sudah tak perduli. Malam sekitar pukul 19.00, pak Amat dan Pak Ujang
baru datang menjaga ruah mereka. Itu pun jauh digerbang dan satu atau
setengah jam sekali, mereka baru ronda mengelilingi rumah. Sebenarnya di
kawasan ityu tak ada maling. Tapi sebagaisebuah rumah besar dan milik
bosa harusdijaga, agar kesannya kelihatan lebih elite.
"Habisi mama
sayang," teriak Wiwiek. Surya terus menggenjo tubuh ibunya dengan
kerakusannya. Suara bunyi air berceipak di dalam memek Wiwiek terdengar
sebagai irama musik yang indah. Bibir mereka saling berpagut, lidah
mereka saling berkait. Desir angin yang kuat menyelusupdari kisi-kisi
jendela membuat mereka dingin. Merekamenutupi tubuh mereka pakai selimut
tebal sampai ke leher. Selimut ituseperti bergelombang.
"Kamu ingin punya anak, kan sayang..." kata Wiwiek sembari terus mengguyang pantatnya dari bawah.
"Ingin, Ma. Aku ingin punya anak."
"Nanti kamu harusm enyayanginya ya. Jaga diabaik-baik dan sekolahkan setingi-tingginya."
"Ya. Mam."
"Nah...
buntingi mama sayang,.Semprotkan spermamu sebanyak-banyaknyake dalam
memek mama sayang. Kontolmu besar dan enak sekali. Ayo Nak," Wiwiek
terus menyerocos seperti orang kesurupan. Surya anaknya pun terus
memeompa.
"Ma, apa nanti tidak ketahuan?"
"Tidak sayang. Kita
jaga rahasia. Ayosayang, buntingi Mama sayang. Mama mau punya anak
darimu, bukan dari Papamu sibajingan itu. Ayo sayang, tujah memek mama
sepuasmu," kata Wiwiek mendesah-desah. Sesekali dijilatinya leher
anaknya, sesekali digigitnya bahu anaknya itu.
"Ma... aku sudah mau keluar Ma..."
"Ya sayang, mama juga sudah mau keluar. Ayolah, kita sama -sama dan keluarkan yang banyak sayang..."
"Ya
Mam... ini dia," Surya memeluk mamanyasekuat tenaganya dan tubuhnya
kejang. Wiwiek memeluk anaknya dengan kuat dari bawah dan berteriak
sekuat tenaganya memenuhikamarnya.
"Buntingi mama sayaaaaaannnngggg..."
"Ya Ma. Mama harusBunting..." Bisik Surya. Merekabepelukan dengan kuat dan saling mendesahkan nafasnya dengan kuat.
"Terima kasih sayang... terima kasih. Doakan mama bunting dan anakmu akan lahir semibilan bula kemudian," kata Wiwiek.
Sejaksat
itu, jika hanyamerekaberduadi Villa, keduanyabukan seperti ibu dan
anak, melainkan sebagai sepadang kekasih. Setiap hari mereka berpelukan,
berciuman, bermesraan dan saling membelai. Setiap sabtu, suami Wiwiek
pulang ke villa. Mereka pastimelakukan persetubuhan. Ya.. hanya sekali
dealam seminggu. Biasanya Wiwiek akan selalu dingin, walau nafas
suaminya sudah ngos-ngosan. Sabtupagi, biasanya suaminya pulang ke kota
dan Surya berangpat senin pagi, karean dia pada senin kuliah siang. Saat
itu, mereka lakukan dengan penuh kemesraan dan penuh kenikmatan.
"Sayang...
rabalah perut Mama syang. Bayimu sudah ada didalam. Sudah tiga minggu
menurut dokter," kata Wiwiek senang. Surya senang sekali. Bayinya sudah
tumbuh dalam rahim ibunya.
"Bayi ini, hasil kontolmu sayang," kata Wiwiek.
"Ya Ma. Mama harusmenjaga anakku dengan baik," kata Suryua.
"Anak kita sayang. Anak kita berdua. Ingat itu. Dan ini rahasia kita."
"Ya Ma."
"Kamu mau punya anak berapa dari mama sayang?"
"Dua
Ma. Bila aku sudah tmat kuliah, mereka sudah masuk TK dan play grup.
Saat aku belum berusia 40 tahun, mereka sudah sarjana, Ma."
"Ya sayang. Tapi Mama mau dientitilagi sayang. Puasi mama sayang.Mama tak pernah puas akan kontolmu sayang."
"Ya, Ma. Kontolku akan memuaskan Mama"
Merekabergumuldan
saling memeluk, memeblai, menjilat dan memberikan yang terbaik pada
lawannya. Keduanyapuas dan sangat menikmati hari-harimereka. Papa
Suryajuga senang, karean sebentar lagi, diamengira anaknya akan lahir.
Setiap kali dia mengelus perut Wiwiek, Wiwiek tersenyum dan dari
beberapa meter, Surya mencibirkan bibirnya. Wieik melihat itu.
Dua
tahu kemudian, Wiwiek bunting lagi. Surya senang bukan main. Tapi kali
ini, ini diapunya rencana. Diamembubuhi beberapatetes racun ke dalam
gelas papanya. Itu disaksikan oleh Wiwiek dan Wiwiek tersenyum. Setiap
pulang ke Villa, Papanya ditetesi dua tiga tetes ke gelas minumnya.
Terkadang bahkan dua sampai tiga akli.
Saat kandungan Wiwiek sudah
tujuh bulan, Suami Wiwiek terjatuh di kantornya dan harus dibawa ke
rumahsakit. Tiga hari di rumahsakit, suaminya mati.
"Ma... suami mu swudah mati," kataSurya melaluio telepon saat menyetormobilnyamenuju Jakarta.
"Hahahaha...
baguslah. Kamu urus kuburannya. Malam ini Mama ke Jakarta," kata
Wiwiek. Wiwiek menangis sejadi-jadinya di hadapan jenazah suaminy. Semua
orang terharu. Semuanyamengucapkan rasa belasungkawa. Esoknya jenazah
suaminya di makamkan. Malam itu juga mereka pulang ke villa, karean dia
akan tahlilbersama para karyawan di villa. Semua orang dapat mahfum.
Setiap malam seusai tahlil, Surya dan Wieiek tidur sekaramar dan berpelukan dengan mesra.
"Semua
orang tau, Mama sudh bunting sayang. Sekarang tak ada lagi yang
menghalangi kita. Kita bebas," kara Wiwiek. Surya tersenyum.
"Kalau bayi ini sudah lahir, rahim mama harus ditutup agar takbunting lagi," kata Surya.
"Ok sayang. Mama juga berpikiran seperti itu."
Bokep Asia, Bokep Jepang, Bokep Kontol Gede, nonton bokep, bokep japan, bokep asian, nonton bokep abg, nonton film blue, download bokep gratis, gratis download bokep, nonton bokep japan no sensor, nonton bokep perawan, bokep perawan, Gratis download Video Porno, blowjob, Creampie, ngentot di gubuk,perjaka, gratis video porno, nonton film blue, semi jepang, nonton film semi, film semi gratis, download semi gratis, film jav, nonton jav, aori sora, miyabi, nonton bokep, bokep japan, bokep asian, nonton bokep abg, nonton film blue, download bokep gratis, gratis download bokep, nonton bokep japan no sensor, nonton bokep perawan, bokep perawan, Blowjob, bokep indo, bokep india, bokep vietnam, bokep korea ngentot, blowjob, creampie, cum in mouth, mouth, hot babe, cum in shot, sperm, eat sperm, makan peju, colok memek, brazzers, tiny4k, big boobs,
. Sejak
1 SMA
2018
adalah
anak
ayahnya
bersekolah
bu Wiwiek
dia dipindahkan
ke tempat
kelas
neneknya
oleh
Surya
tunggal


0 komentar:
Posting Komentar